BAB I
PENDAHULUAN
11.1 Latar
Belakang
Hepatitis merupakan inflamasi dan
cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin
termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah
yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit
dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung
kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)
Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama
dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi
kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas
1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus
hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker
hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan
baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala
timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri
diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua,
kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.
Menurut guru besar hepatologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia yang juga ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen
Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi sekitar 2 miliar orang
didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia akibat
hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-15 persen
jumlah penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang terinfeksi, kurang
dari 10 persen yang terdiagnosis dan diobati. Sebanyak 90 persen lain tidak
menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis. Karena itu, pemeriksaan menjadi
penting.
Insiden hepatitis yang terus meningkat
semakin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting
karena mudah ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan
penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama. 60-90%
dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa dilaporkan.
Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk mengenali kasus-kasus
yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan turut menjadi penyebab
pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya. (Brunner & Sudarth, 2001 :
1169)
Pada umumnya klien yang menderita
penyakit hepatitis ini mengalami Anoreksia atau penurunan nafsu makan dimana
gejala ini diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak
untuk melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien ini haruslah
mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik sehingga
klien tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang didesain dapat
diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila penggunaan standar diet
melalui rute oral tidak adekuat atau tidak mungkin untuk mencegah/memperbaiki
malnutrisi protein-kalori. Nutrisi enteral lebih ditujukan pada pasien yang
mempunyai fungsi GI tetapi tidak mampu mengkonsumsi masukan nasogastrik.
Nutrisi parenteral dapat dipilih karena status perubahan metabolik atau bila
abnormalitas mekanik atau fungsi dari saluran gastrointestinal mencegah
pemberian makan enteral. Asam amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan
elektrolit dapat diinfuskan melalui vena sentral atau perifer. (Marilyn E.
Doengoes, 1999: 758)
Pentingnya mengetahui penyebab
hepatitis bagi klien adalah apabila ada anggota keluarga menderita penyakit
yang sama, supaya anggota keluarga dan klien siap menghadapi resiko terburuk
dari penyakit hepatitis beserta komplikasinya sehingga penderita mampu
menyiapkan diri dengan pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan
air bersih yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene
secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit sekali
pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya. Apabila hal ini
tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga dan penderita harus
siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan dapat menyebabkan kematian.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan
memerlukan asuhan keperawatan yang tepat, disamping itu juga memerlukan
pengetahuan dan keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan,
sehingga akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan
tentang Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan,
perawatan, penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas dalam
makalah ini penulis mengangkat jenis-jenis dan cara pencegahan penyakit
hepatitis
1 1.3 Rumusan
Masalah
1. apa itu hepatitis?
2. berapa macam/jenis hepatitis?
3. apa penyebab dan bagaimana cara penularan penyakit hepatitis itui?
4. Apa tanda dan gejala dari penyakit hepatitis itu?
5. bagaimana cara pencegahan penyakit
hepatitis itu?
1 1.4 Tujuan
Untuk mengetahui jenis - jenis, cara
penularan dan cara pencegahan penyakit hepatitis
1 1.5 Manfaat
penelitian
Untuk menambah pengetahuan tentang jenis - jenis dan cara
pencegahan penyakit hepatitis.
0 komentar:
Posting Komentar